Please, add your self in my guestbook...

Rabu, September 17, 2008

ZAKAT berbuah PIDANA


ZAKAT BERBUAH PIDANA

-ray asmoro-


Amal tanpa ilmu menjadi sia-sia dan bisa membawa kehancuran. Begitu kata orang-orang pintar. Niat dan perbuatan baik belum tentu maslahah jika caranya kurang baik. Dan tragedi kemanusiaan terjadi lagi, 21 orang meninggal di Pasuruan Jawa Timur (Kompas, 16 September 2008) lantaran berdesak-desak, berebut zakat. Sungguh memilukan!


Zakat memiliki makna “tumbuh dan bertambah”. "Dan dirikanlah sembahyang tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Rasul, supaya kamu diberi rahmat". (Surat An Nur 24 : 56). Ini adalah konsep “give and receive”, hukum kausalitas, kita akan mendapatkan apabila kita sudah memberi. Maka memberi lebih baik daripada menerima atau meminta.


Dan mungkin lantaran itu pula keluarga H. Syaikhon yang pengusaha kulit dan sarang burung wallet menjadi “bersemangat” untuk berbagi. Lalu ia rogoh koceknya sebanyak Rp. 50 juta yang di bagikan Rp. 20 ribu per-orang, cukup untuk dibagikan kepada 2.500 orang. Tetapi kenyataannya yang datang berjubal disana (kata media) sekitar 5.000 orang, semuanya bermaksud untuk mendapatkan bagian. Anak-anak Pak H. Syaikhon lah yang menangani langsung pembagian ‘zakat’ itu. Lalu terjadilah tragedi itu. 21 orang meninggal.


Rp. 20 ribu mungkin tidak berarti bagi yang mampu, tapi bagi yang tidak mampu uang segitu bisa menyambung hidupnya. Artinya ini soal perut, dan itu adalah kebutuhan alamiah dasar manusia. Untuk urusan perut, manusia bisa jadi raja tega, tak peduli siapapun, apapun akan dilakukan untuk mendapatkannya walaupun harus menginjak-injak saudaranya sendiri. Ketika kebutuhan alamiah dasar itu tidak terpenuhi, orang bisa jadi gelap mata, lalu satu sama lain bertabrakan, berbenturan, bahkan saling tikam. Ini mungkin yang tidak di kalkulasi oleh keluarga H. Syaikhon.


“Lagi pula kenapa repot-repot ngumpulin orang segitu banyak, dan ngapain repot-repot bagi zakat.. lha wong ada Badan Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh yang menerima dan menyalurkan zakat.. Mau bagi zakat sendiri baik-baik saja sih.. tapi hati-hati pak haji, salah-salah bisa jadi riya’..” kata Sariman.


“Tapi ya begitulah kita, mau manyantuni anak-anak yatim saja mengajak wartawan infotainment. Biar amal kita di ekspose. Biar semua tau ‘ini lho gue sudah berbuat baik’. Mau membantu yang lemah sambil membawa spanduk dan bendera parpol. Semua sudah salah kaprah, kita ngoyo untuk dinilai baik dimata orang lain.. kenapa kita tidak ngoyo menjadi baik dimata Tuhan saja.. berbuat baik kenapa harus diekspose besar-besaran jika memang ikhlas, tanpa di tayangkan di infotainment pun Tuhan melihat dan malaikan akan mencatatnya..” lanjut Sariman.


Dan di Koran hari ini dikabarkan, anak pak haji Syaikhon di tangkap polisi dan di jadikan tersangka, lantaran pembagian zakat yang dia kelola menyebabkan 21 orang meninggal. Ia pun dijerat pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.


Ternyata, zakat pun bisa berbuah pidana.





http://rayasmoro.co.cc


Tidak ada komentar:

me and my self

Hand Made (lukisan crayon diatas kertas)

mulai 10 Nov 2008...

free counters