Please, add your self in my guestbook...

Rabu, April 09, 2008

TIDUR PAK ?


TIDUR PAK ?
(Metafora Berita Koran Pagi)


Kelakuan pejabat tidur disaat rapat itu jelas bukan berita aktual. Media massa seringkali mengekspose hal itu. Bahkan tahun delapan puluh sekian, Iwan Fals terang-terangan mengkritik wakil-wakil rakyat yang suka tidur justru pada saat membicarakan nasib rakyat. Tetapi yang baru dari soal kebiasaan tidur saat rapat adalah ketika seorang presiden menegur peserta rapat saat ia berpidato. "Anda ini dipilih langsung oleh rakyat. Malu pada rakyat. Anda malah tidur saat membicarakan rakyat. Jangan main-main dengan tanggungjawab!" begitu kira-kira teguran sang presiden.

Hmmm, tidurnya sih biasa. Tapi teguran kepada yang tidur di depan forum resmi dan dilakukan oleh presiden, seingat saya baru kali ini terjadi. Jadi soal tidur itu sudah basi, tapi soal teguran itu sangat faktual, bukan? Bahkan dalam 'emosi yang sesaat' presiden mengatakan "jangan diluluskan itu peserta yang tidur".

Marilah kita sedikit ber-emphati. Bagaimana rasanya bila anda seorang aktor, tapi ketika anda bermain di panggung penonton tidak memperhatikan anda. Atau bila anda seorang guru, dan murid-murid anda tidur saat anda memberikan pelajaran. Atau bila anda seorang mubaligh, dan jamaah majelis ta'lim yang mengundang anda sama sekali cuek dengan tausyiah yang anda sampaikan. Atau bila anda seorang pelatih sepak bola dan para pemain anda tidak mengindahkan instruksi anda. Atau bila anda seorang bapak dan anak anda mendengarkan nasehat-nasehat anda sambil main PS, sedangkan anda sedang serius dan marah. Atau bila anda seorang sahabat dan teman-teman anda yang lain tidak peduli dengan apa yang anda omongkan. Aatau bila anda seorang public speaker dan peserta seminar mendengarkan anda sambil asik ber-SMS-an. Atau bila anda seorang Direktur, Manager, Supervisor atau Team Leader, dan anak buah anda terkantuk-kantuk saat meeting tentang pencapaian target tahun ini. Pertanyaannya, kira-kira bagaimana perasaan anda?

Dugaan saya, anda pasti akan 'marah' merasa tidak dihargai, disepelekan, direndahkan. Itu juga mungkin yang dirasakan pak presiden. Entahlah...

Tapi bagi saya, jika orang tidak memperhatikan apa yang kita bicarakan, atau tidak tertarik dengan pembicaraan kita, mungkin itu disebabkan oleh setidaknya 5 hal : pertama, karena topik/temanya tidak menarik. Kenyataannya yang menarik bagi seseorang belum tentu menarik bagi orang lainnya. Ada orang yang suka dengan berita-berita politik, ada yang suka berita kriminal, tapi ada juga yang tidak mau ketinggalan sedetikpun acara infotainment dan gosip selebriti. Jadi, mungkin yang disampaikan pak presiden mungkin tidak termasuk dalam tema yang 'menarik' menurut peserta yang tidur itu.

Kedua, bisa jadi karena cara membawakannya atau cara mempresentasikannya. Ini bisa menyangkut soal bahasa verbal maupun fisiologis. Ada orang yang bahasanya menarik tapi fisiologisnya tidak menguatkan pesan yang ingin disampaikan. Ada yang fisiologisnya bergerak begitu atraktif tapi pesannya dangkal-dangkal saja. Yang pasti menarik adalah, jika kita bicara, menggunakan bahasa verbal yang bagus, tertata rapi, ada seriusnya, ada joke-nya, penekanan kalimatnya pas, kemudian padukan dengan bahasa tubuh (fisiologis) yang congruence. Nah, mungkin saja peserta rapat yang tidur tadi merasa bahwa pidato pak presiden datar-datar saja, biasa-biasa saja, sehingga tidak bisa mencuri perhatiannya.

Ketiga, mungkin karena lawan bicara atau yang mendengarkan kita sudah tahu apa yang kita bicarakan. Karena merasa sudah tau atau bahkan 'sok tau' maka lawan bicara kita mem-block inderanya. Bukankan anda sering dipotong pembicaraan anda oleh teman anda? kemudian teman anda bilang "Oke, itu saya sudah tahu". Padahal jika kita mau menyimak dan mendengarkan (walaupun kita sudah tahu) mungkin bisa mendapat ide atau gagasan baru. Dan bisa jadi peserta rapat yang tidur itu sudah 'ngelotok' diluar kepala atas hal-hal yang disampaikan pak presiden. (Jika benar demikian berarti sebenarnya ia termasuk orang hebat).

Keempat, karena nggak mudeng (tidak mengerti) apa yang disampaikan. Ini ada beberapa kemungkinan. Bisa jadi karena yang dibicarakan bukan hal-hal yang dikuasai atau karena cara dan bahasanya terlalu rumit atau memang karena (agak) pilon sehingga agak sulit mencerna informasi, alias lemot. Berarti ada kemungkinan peserta rapat yang tidur itu adalah member dari piloners atau bisa juga karena bahasan pak presiden terlalu sulit untuk dia mengerti.

Kelima, karena orang tidak suka pada kita sehingga apapun yang kita bicarakan, sebaik apapun nasehat kita, tidak akan didengarnya. Apakah mungkin peserta rapat yang tidur itu bukan dari parpol pendukung setia pak presiden atau dari parpol oposisi, musuh politik yang selalu menentang kebijakan presiden? atau dimatanya , pak presiden itu hanyalah seperti penjual obat yang menjajakan 'dusta'? entahlah...

Yang jelas dan yang terjadi adalah seorang kepala daerah tidur saat rapat yang membicarakan tentang rakyat, itu jelas-jelas menyimpang dari amanat rakyat. Tapi jangan buru-buru marah. Ada baiknya kita cermati mengapa seorang kepada daerah tertidur saat rapat.

Bisa jadi karena dia itu setiap detik waktunya dia gunakan untuk berpikir dan melakukan hal-hal untuk kepentingan rakyat sampai-sampai ia tidak memikirkan ketahanan fisiknya sehingga ketika acara pidato presiden ia sudah dalam puncak kelelahan fisik (tapi bathin dan jiwanya tetap berpihak kepada rakyat) sehingga ia pun tertidur dan dalam tidurnya yang singkat itupun ia memimpikan dan memikirkan kesejahteraan rakyat.

Jika itu yang terjadi apa kita mau marah dan menganggap ia tidak kredibel atau tidak amanah?

Atau... ya karena dia memang tidak peduli dengan rakyat. Agenda rapat di jakarta dia anggap sebagai piknik, sehingga rapat itu hanya untuk formalitas, diluar itu waktunya habis di pub atau discoteque atau keluyuran di dunia gemerlap jakarta yang sebelumnya ia hanya tahu dari cerita-cerita teman dan media. Masa bodo dengan amanat dan tanggungjawab.

Hmmm... kira-kira kecenderungan mana yang paling mungkin terjadi?


(Jkt, 9 April 2008)

Tidak ada komentar:

me and my self

Hand Made (lukisan crayon diatas kertas)

mulai 10 Nov 2008...

free counters